Hari pertama, Patung GWK menjadi tujuan utama kami. Tarif masuknya sebesar 30.000/org. Setelah puas berfoto, kami melanjutkan perjalanan ke Pantai Tanjung Benoa. Di sana kami bermain watersport. Ane pengen banget nyobain parasailing. Tapi sayangnya parasailing lagi gak diiizin karena anginnya sedang tidak bersahabat. Yoweslah, jadinya kami bertiga bermain banana boat dan donut sliding.
Sekitar setengah jam, kami sampe di daerah ubud. Foto-foto
bentar lalu lanjut lagi ke
Istana Tampak Siring. Namun sepanjang jalan yang kami liat gak ada tempat yang namanya Istana Tampak Siring. Kayaknya kami salah jalan, soalnya kiri kanan kami semak belukar. Kalo pun ada bangunan, itu rumah penduduk. Kami pun memutuskan untuk langsung ke Danau Batur.
Istana Tampak Siring. Namun sepanjang jalan yang kami liat gak ada tempat yang namanya Istana Tampak Siring. Kayaknya kami salah jalan, soalnya kiri kanan kami semak belukar. Kalo pun ada bangunan, itu rumah penduduk. Kami pun memutuskan untuk langsung ke Danau Batur.
Di perjalanan tiba-tiba kami distopin oleh dua
ibu-ibu penduduk setempat sambil menaruh sesajen
ke motor dan nempelin beras di kening kami. Kaget dong tiba-tiba digituin. Jadi
temen ane Ardi ngasih uang 2000 rupiah untuk sedekah. Tapi ditolak oleh ibu
itu. Tau gak kenapa? Ibu itu minta 5000 rupiah -.- #ditodongibu2 ini namanya.
Lanjut gan, setelah #ditodongibu2. Kali ini polisi yang nyetopin kami. Tapi gak papa
kok, polisi itu cuma nanya mau kemana. Kami jawab “Ke Hatimu.. Sayang :$”. Dan
polisi itu pun menodong kami dengan pistol. #eh. Enggaklah. Kami bilang mau ke
kintamani pak. Terus bapak itu bilang, “Oh ya benar, jalannya ke sana, dek!”
Sekitar pukul 11.15 wita kami sampai di Danau
Batur. Tempatnya sejuk, lumayan sepi, sejauh mata memandang dihiasi Danau Batur
dan Gunung Batur. Ane gak ngeliat turis mancanegara di sini. Mungkin karena
tempatnya jauh kali ya. Karena laper kami memutuskan makan siang dahulu di
warung sekitar sebelum berfoto-foto seperti biasa B)
Sepulang dari Danau Batur, tujuan kami selanjutnya
adalah Pasar Seni Sukowati. Pasar ini terletak di Kabupaten Gianyar, Bali.
Menjual berbagai macam kerajinan khas Bali, seperti pakaian, kain, sandal,
pernak-pernik, patung, hiasan dinding dan masih banyak lagi. Di pasar ini kita
harus berani tawar menawar harga. Tapi, jangan kelewatan juga ya nawarnya.. kan
kasihan penjualnya J. Setelah puas berbelanja, kami pulang ke hotel
untuk beristirahat.
Hari ketiga, tujuan pertama kami adalah Pantai
Labuan Sait. Pantai ini terletak beberapa kilometer di sebelah utara Pura
Uluwatu tepatnya berada di Desa Pecatu, Kuta Selatan, Badung. Tidak dikenakan
tarif masuk ke Pantai ini. Jalan setapak disertai terowongan batu karang
menjadi akses menuju ke pantai. Suasana pantai ini sangat tenang, bersih, dan
tidak terlalu banyak yang berkunjung pada waktu itu. Selanjutnya Pura Uluwatu. Terletak
tidak begitu jauh dari tempat sebelumnya. Pura Uluwatu terletak pada ketinggian
97 meter dari permukaan laut. Di bawahnya terdapat Pantai Pecatu yang sering
digunakan untuk olahraga selancar. Tarif masuk objek wisata ini sebesar 15.000
rupiah. Di pura ini juga terdapat banyak monyet. Para monyet ini sangat
tertarik pada orang yang pake kacamata item. Teman saya Ardi salah satu
korbannya. Yang membuat ane dan Abay gak berhenti tertawa..Wahahaha! Lol
Objek wisata selanjutnya yaitu Pantai Dreamland. Lokasi
pantai ini berada dalam kompleks Bali Pecatu Graha (Kuta Golf Link Resort). Tarif
masuk ke pantai ini gratis. Hanya membayar parker aja gan. Pemandangan di
pantai ini begitu eksotis, tebing dan karang yang terjal menghiasi sisi pantai,
disertai pasir putih yang bersih serta ombak yang cocok buat surfing. Pokoknya
indah bangetlah, coba aja dateng ke sana ^.^
Yang terakhir adalah Pura Tanah Lot, terletak di
Desa Beraban Kecamatan Kediri Kabupaten Tabanan, sekitar 13 km barat Tabanan.
Perjalanan kami dari daerah Pecatu ke Pura Tanah Lot memakan waktu sekitar satu
setengah jam. Tarif masuk objek wisata ini sebesar 12.000 rupiah. Sepanjang
jalan menuju ke pura, banyak toko-toko yang menjual berbagai macam barang
seperti di Pasar Sukowati, namun berbeda harga. Di sini sedikit lebih mahal.
Karena saat itu sore hari, jumlah pengungjung sangat banyak sekali. Baik itu
turis dari asia, eropa maupun amerika. Yang ane liat sih banyak turis jepang
dan korea bersama pasangannya yang cantik dan ganteng. Bikin iri aja. #pfftt
Sebelum hari mulai gelap kami memutuskan untuk
pulang ke hotel. Selain karena jauh, juga cuaca mendung menghantui kami. Dan
bener aja, kami kehujanan ketika hampir sampe hotel. Jadinya mampir dulu ke
sebuah warung nasi milik orang jawa untuk makan dan berteduh sebentar.
*Bersambung ke Part 3
*Bersambung ke Part 3
No comments:
Post a Comment