BACKPACKING TO JAKARTA - BALI - JOGJA PART 1


Haloo gan, kali ini ane akan bercerita tentang perjalanan ane ke tiga tempat yaitu Jakarta, Bali dan Jogja. Awalnya kami mau berangkat berempat, namun salah satu teman kami batal ikut karena uangnya dipake buat beli laptop. Padahal sebelumnya udah ane bujuk kalo beli laptop itu bisa nanti2 aja, kalo jalan2 bareng gini kan belom tentu bisa terulang lagi. Kan udah mau lulus kuliah. Tapi ya udahlah.. jalan pikiran kami berbeda :))

Oke.. Pada perjalanan kali ini ane ditemenin oleh dua orang sahabat ane bernama Abay dan Ardi. Mereka adalah temen sekampus ane gan. Keduanya gendut, tapi gak gendut2 banget sih. Hahaha.

Persiapan matang dilakukan jauh-jauh hari sebelum berangkat. Kurang lebih sekitar tiga bulan. Kami bertiga masing-masing mencari informasi dan referensi tempat penginapan dan objek wisata yang akan dikunjungi. Dan untungnya waktu di Jakarta dan Jogja, kami dapet penginapan gratis di rumah keluarganya Abay. *Thankyou Abay*. Sehingga kami fokus dengan mencari penginapan di Bali aja.

Perjalanan dimulai dari rumah masing-masing. Ane dan Abay nungguin jemputan Ardi. Doi dianter ortunya ke stasiun. Kebetulan kalo dari rumah Ardi ke stasiun searah dengan rumah ane dan rumah Abay. Ane belom ngasih tau ortu kalo mau ke Bali juga. Ane cuma ngomong ke Jakarta sama Jogja ^^. Jadi ane rada gugup sewaktu ortu Ardi dateng, klo dikasih taunya bisa gawat #Ahay

Kami berangkat dari Stasiun Kertapati jam setengah sembilan pagi. Tiket kereta ekonomi yang kami beli untuk tujuan Stasiun Tanjung Karang waktu itu 15.000 rupiah. Murah banget kan :D, Tapi itu dulu, sekarang 30.000..#hikss.

Kereta sampai di Tanjung Karang jam setengah delapan malam. Kami buru-buru untuk
turun duluan biar gak kehabisan travel yang ke Pelabuhan Bakauheni. Tarif travel waktu itu sebesar 30.000 rupiah dan memakan waktu tempuh dua jam.


Abay dan Ardi

Sesampainya di Pelabuhan Bakauheni, kami langsung memesan tiket sebesar 11.500 rupiah. Perjalanan ke Pelabuhan Merak memakan waktu 4 jam. Agar bisa selonjoran dan tidur, kami masuk di ruangan vip dengan menambah biaya 8000 untuk ruangan dan 3000 untuk sewa bantal. Karena kelaperan, salah satu temen ane Ardi beli pop mie, tapi dengan harga 12.000. Padahal kan 5000 ato 7000 rupiah. *pukpukArdi*

Gak terasa tiba-tiba udah nyampe di Pelabuhan Merak. Kami pun turun dan menuju ke terminal bis. Bis yang kami pilih adalah tujuan Jakarta dengan tarif Rp 25.000. Kami memilih berhenti di daerah Kebun Jeruk. Karena saat itu Jakarta lagi banji, kami memutuskan untuk naik bajaj, selain karena lebih murah dari, juga bisa menembus banjir untuk sampai ke daerah Sunter, rumah sepupu Abay.


Supir bajaj sedang menembus banjir

Di Jakarta sendiri, gak banyak tempat yang kami kunjungin. Mungkin cuma dua yaitu Monas dan salah satu mall yang lumayan gede. Ane lupa nama mallnya. Pengennya sih mau lebih banyak tempat lagi, tapi waktu kami terbatas.


Monumen Nasional alias Monas

Hari kedua, kami bersiap-siap untuk penerbangan ke Denpasar. Burung besi kami berangkat pukul 20.45 wib dari Bandara Soekarno Hatta dan sampai di Bandara Ngurah Rai pukul 21.45 wita. Kata si pilot, pesawatnya nyampe lebih cepat dari jadwal. Jeng-jeng-jeng.. ini dia saat-saat yang ane tunggu! Akhirnya kami sampe di Pulau Bali, disertai guyuran hujan gerimis. Kondisi terminal kedatangan kami lumayan berdebu di salah satu sisi karena sedang direnovasi.


Setelah mengambil barang, kami segera naik taksi menuju kuta tepatnya di Jalan Poppies 1. Tarif taksi 70.000 rupiah bertiga. Itu gak pake argo. Ane gak tahu kalo pake argo ternyata cuma 30.000-an. Pantesan aja pak sopirnya semangat banget sampe nyariin tempat penginapan. Dan dapetlah kamar hotel dengan tarif 80.000/orang.

Keesokan paginya kami berjalan-jalan di sekitar Pantai Kuta. Kemudian mencari kamar hotel lain yang lebih murah. Benar saja, kami ketemu kamar yang bertarif 40.000/org. Tapi kondisi kamarnya suram  dan yang jaga kamarnya serem. Daripada kenapa-kenapa mending kami cari yang lain. Dan ketemulah hotel dengan harga kamar 200.000 untuk bertiga. Pertama kali dilihatkan kamarnya, kami langsung jatuh hati karena bersih dan rapi. Kelihatannya hotel ini belum lama berdiri. Oh iya, kami juga menyewa dua motor di sana dengan tarif 50.000 satu hari per motor.





Tunggu kelanjutan perjalanan kami di Part 2 :D

rizkinof

Seorang entrepreneur yang doyan keliling Indonesia..

No comments:

Post a Comment